Pada awalnya di Kota Parepare terdapat dua sekolah lanjutan, yaitu “Sekolah Menengah” disingkat S.M. dan ”Midlebare School” yang disingkat M.S. Kedua sekolah ini didirikan oleh Pemerintah NIT pada tahun 1947 dengan waktu belajar selama 4 (empat) tahun. Guru-guru yang mengajar pada sekolah tersebut berasal dari Belanda dan guru-guru Indonesia seperti M. Said, Radjabahu, dan Abdul Kadir.
Pada tahun 1950, menjelang terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia orang-orang Belanda yang mengajar di sekolah tersebut meninggalkan Kota Parepare, sehingga terjadi kekosongan pengajar. Keadaan ini menggugah hati orang-orang cerdik pandai yang sementara bertugas di Kota Parepare, seperti Rompas, Dr. Soeparto dan Nyonya, A. A. Hadju, Kapten Moeljono untuk membentuk satu kelas persiapan S.M.A. yang pelajarnya berasal dari kelas tertinggi S.M. dan M.S. dengan sistem pengajaran yang disesuaikan dengan sistem yang berlaku di Pulau Jawa.
Pada tanggal 21 Juli 1953, dimulailah pembangunan gedung dan asrama sehingga SMA Negeri 154 Parepare semakin nampak dan berkembang fisik maupun jumlah siswa. Sejak tahun 1977, seiring berkembangnya jumlah sekolah menengah di Kota Parepare maka SMA Negeri 154 Parepare berubah menjadi SMA Negeri 1 Parepare dan melekat hingga saat ini.
Sebagai salah satu SMA favorit di Kota Parepare bahkan di wilayah Ajatappareng maka SMA Negeri 1 Parepare menjadi idola dari siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah atas. Dari sekian ribu alumni yang telah dicetak SMA Negeri 1 Parepare maka beberapa diantaranya telah menduduki berbagai jenis pekerjaan, baik yang berada ditingkat pemerintahan hingga swasta, termasuk yang telah menjadi menteri, rektor, dan sebagainya.
Dan seiring dengan tuntutan peningkatan mutu pendidikan maka SMA Negeri 1 Parepare senantiasa membenahi diri, terutama dalam memenuhi keterlaksanaan delapan standar nasional.